Saat mengikuti azimuth terkadang kita di hadapi
rintangan alam seperti jurang, tebing, danau, dsb. Mau tidak mau kita harus
merubah arah langkah, untuk melakukannya kita harus bergerak dengan tepat agar
arah azimuth tidak berubah.
Sebagai contoh, saat kita bergerak dengan azimuth 90°
dan menghadapi rintangan, maka rubah arah menjadi 180° dan bergerak sejauh 100
meter, selanjutnya rubah arah ke 90° dan bergerak sejauh 150 meter lalu rubah
arah menjadi 360° dan bergerak 100 meter lalu rubah arah 90° kembali pada garis
arah azimuth awal.
Tehnik yang sama juga dilakukan pada saat memby-pass
rintangan pada malam hari. Namun dengan memperhatikan garis hijau dan arah
jarum magnetik yang dapat bercahaya pada malam hari.
7-7. OFFSET
Offset yang disengaja merupakan penyimpangan magnetik
ke arah kanan atau kiri azimuth yang direncanakan. Kita dapat menggunakannya
saat tujuan berada sepanjang fitur linear seperti jalan, kanal atau sungai.
Tehnik ini berguna untuk antisipasi dikarenakan kesalahan kompas atau peta,
maka kita tidak tahu apakah tujuan berada pada sebelah kanan atau kiri azimuth.
Dalam satu derajat offset akan didapat perbedaan jarak 18 meter setiap menempuh
jarak 1.000 meter. Offset sebanyak 10 derajat merupakan nilai yang cukup
memadai untuk kebanyakan penggunaan taktikal.
Sebagai contoh : Suatu obyek memiliki jarak 1.000
meter dengan azimuth 90°, dan offsetnya adalah 10° ke arah kiri azimuth. Maka
setelah kita mencapai jarak 1.000 meter, obyek sebenarnya akan berada diantara
jarak 180 meter dari azimuth.
Salam Juang...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar