Salam Gersang……
Munculnya berbagai organisasi kepecinta-alaman di kampus-kampus dan
sekolah-sekolah maupun di masyarakat semakin membuat banyaknya mahasiswa maupun
siswa yang ikut bergabung dalam organisasi tersebut. Dan jika kita bayangkan, maka
akan banyak sekali perubahan-perubahan terhadap lingkungan yang dibuat oleh
mereka. Tetapi ternyata sebagian besar dari mereka bukanlah seorang pecinta
alam, melainkan seorang pendaki yang "ikut" tergabung didalam
organisasi pecinta alam.
Kanapa demikian? karena sebagian besar kegiatan yang mereka lakukan
bukanlah berusaha melakukan perubahan lingkungan menuju kearah yang lebih baik,
melainkan sebaliknya. Hal itu terlihat dari kegiatan "utama" mereka
yaitu mendaki gunung. Mungkin wajar bagi seorang anggota MAPALA atau PA
melakukan kegiatan pendakian, tetapi hal yang membuat miris adalah semakin hari
keadaan disekitar jalur pendakian semakin dipenuhi sampah, kenapa jalur itu
bisa dipenuhi dengan sampah? bahkan masyarakat setempat hampir tidak mungkin
mencapai jalur tersebut. Satu-satunya tersangka untuk masalah ini adalah
orang-orang yang sering melalui daerah tersebut, sebagian besar dari mereka
adalah anggota pecinta alam itu sendiri. Bukankah inti dari seorang pecinta
alam itu sendiri adalah berusaha sebaik mungkin untuk menjaga alam sekitar?
bahkan dimanapun mereka berada, mereka tidak diperbolehkan untuk membuang
sampah disembarang tempat?
Pantaskah mereka bergabung dengan MAPALA maupun PA? Sebenarnya tidak,
mereka bukanlah seorang pecinta alam, mereka hanyalah seorang pendaki yang
melakukan itu untuk kesenangan pribadinya, untuk membuktikan kalau mereka
adalah seorang penakluk puncak-puncak dunia, mereka belum pernah menaklukkan
keangkuhan diri mereka sendiri terhadap alam, mereka tak pernah berusaha untuk
menjaga alam agar nantinya anak cucu mereka dapat menikmati apa yang mereka
nikmati sekarang.
Sementara dari dalam organisasi itu sendiri. Adakah yang salah dari
organisasi itu? Jawabannya kebanyakan iya. Kenapa demikian? karena selama bergabung,
hati mereka tidak pernah ditanami tanggung jawab untuk menjaga alam, kebanyakan
kegiatan mereka hanya dipenuhi dengan pendakian, wall climbing, latihan fisik,
pemberian materi yang isinya hanya bagian dari kegiatan diatas. Lalu kapan
mereka bisa memiliki kesadaran diri untuk menjaga lingkungan, jika semuanya
hanya berguna untuk keuntungan pribadi? Untuk kesenangan semata?
Saat ini marilah kita ubah citra pecinta alam indonesia menjadi sebuah
organisasi yang menjadi penggagas perbaikan alam Indonesia yang semakin rusak
ini, mari kita bekerja sama membangun kesadaran untuk menjaga lingkungan
dimulai dari diri kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar